LeBron Buka Suara Usai Lakers Dikalahkan Telak Oleh Suns. Pada 1 Desember 2025, Los Angeles Lakers menyerah telak 108-125 dari Phoenix Suns di Crypto.com Arena, mengakhiri streak kemenangan tujuh laga yang bikin fans berharap. Suns, meski tanpa Devin Booker yang absen cedera groin setelah 10 menit, tetap ganas lewat ledakan Dillon Brooks (33 poin) dan Collin Gillespie (28 poin), ciptakan 28 poin fastbreak. Lakers tampil lesu: 21 turnover berujung 32 poin lawan, plus dominasi Suns di kuarter kedua. LeBron James, kembali dari istirahat manajemen cedera kaki kiri lawan Pelicans kemarin, cetak cuma 10 poin dengan nol rebound dan tiga turnover dalam 31 menit—output terburuk musim ini. Pasca-laga, James buka suara blak-blakan di konferensi pers, soroti turnover, kurang energi, dan faktor usia. Komentar ini viral, campur pujian atas kejujurannya dan kritik soal stat-padding untuk jaga streak double-digit poinnya yang ke-1.296. INFO SLOT
Turnover yang Menghancurkan: Bola Gratis untuk Lawan: LeBron Buka Suara Usai Lakers Dikalahkan Telak Oleh Suns
James langsung tunjuk turnover sebagai musuh utama. “Kami beri 21 bola gratis, dan itu jadi 32 poin buat mereka—itu tak bisa diterima sama sekali,” katanya, suara tegas tapi tenang seperti biasa. Lakers memang ceroboh: 12 turnover di babak pertama, termasuk tiga dari James yang biasa jadi penguasa bola. Suns manfaatkan ini untuk bangun keunggulan 15 poin di kuarter kedua, dengan transisi cepat yang bikin pertahanan Lakers ambruk.
Ini masalah kronis; musim ini, Lakers rata 14 turnover per laga, tapi lawan Suns catat rekor buruk. James akui andilnya: “Saya harus lebih hati-hati pegang bola, apalagi setelah istirahat.” Suns cuma enam turnover, ubah laga jadi pesta serangan balik. Komentar ini jadi pengingat buat tim: disiplin dasar dulu, baru dominasi. Suns, tanpa Booker, tetap fresh dan agresif, cetak 125 poin—tertinggi lawan Lakers musim ini.
Kurang Energi: Efek Jadwal dan Kembali dari Istirahat: LeBron Buka Suara Usai Lakers Dikalahkan Telak Oleh Suns
Kurang energi jadi poin kedua yang diungkit James. “Kami terlihat lelah, terutama di transisi—mereka dapat 28 poin dari situ, kami nol,” ujarnya, sambil geleng kepala. Lakers main back-to-back setelah kalah dari Pelicans, meski James absen untuk rawat kaki kiri. Kembali ke lapangan, ia tampak lambat: shooting 3-of-10, nol rebound, dan tiga assist. Suns tekan penuh di kuarter ketiga, manfaatkan kelelahan Lakers.
James soroti jadwal NBA yang brutal: “Musim panjang, tapi kami harus adaptasi lebih baik.” Ini relevan karena ia baru pulih dari sciatica yang bikin absen 14 laga awal. Pelatih JJ Redick setuju, bilang tim butuh rotasi lebih dalam untuk jaga intensitas. Kekalahan ini pelajaran: energi bukan cuma fisik, tapi mental juga. Suns, dengan kedalaman skuad, tunjukkan bagaimana manfaatkan momen lelah lawan—Lakers cuma dua poin fastbreak, beda jauh dari 28 Suns.
Pengakuan Usia: “It’s Called Old” yang Jujur
Yang paling mencuri perhatian, James ungkit usia secara gamblang. Saat ditanya performa lesunya, ia jawab singkat: “It’s called old.” Komentar vulgar ini viral di media sosial, ungkap realita di usia 40: “Tubuh berubah, back-to-back lebih sulit sekarang.” Ia cetak poin ke-10 lewat three-pointer 27 kaki di menit akhir kuarter empat, jaga streak double-digit 1.296 laga—tapi dikritik fans sebagai stat-padding, karena tiga tembakan dalam satu menit saat defisit 21 poin.
Ini kedua terendah kariernya untuk poin-plus-rebound-plus-assist (13 total), cuma kalah dari musim kedua lawan Rockets 2004. James akui: “Saya tak dominan seperti dulu, tapi masih beri apa yang bisa.” Komentar ini jadi pengingat: di musim ke-23, ia rata 22 poin sebelum laga ini, tapi usia tambah beban, terutama dengan absen sporadis untuk jaga kelayakan All-NBA. Brian Windhorst dari ESPN sebut James “tak punya lift” di baseline, tunjukkan tanda penuaan.
Kesimpulan
LeBron James buka suara usai kekalahan telak Lakers dari Suns—turnover menghancurkan, kurang energi, dan pengakuan usia “it’s called old”—sebagai pelajaran jujur di musim panjang NBA. Dengan skor 108-125 yang menyakitkan, ini hentikan streak kemenangan dan buka mata tim soal kelemahan dasar. Hingga 3 Desember 2025, komentar James viral, campur pujian atas transparansinya dan kritik soal stat-padding. Lakers, yang start kuat, punya istirahat sebelum lawan Raptors di Toronto—momen pas untuk perbaiki turnover dan energi. Di usia 40, James tetap ikon, tapi pengakuannya ingatkan: bahkan legenda butuh adaptasi. Musim 2025-26 masih panjang, dan Lakers butuh James versi tangguh untuk incar gelar lagi.