Pro dan Kontra Penggunaan Ankle Weights Dalam Basket. Ankle weights, atau beban pergelangan kaki, adalah alat yang seringkali menjadi perdebatan di kalangan atlet dan pelatih, terutama dalam latihan bola basket ini sendiri. Dikenal dapat meningkatkan kecepatan dan daya ledak pada pemain, penggunaannya juga memerlukan pemahaman yang sangat mendalam tentang potensi manfaat dan juga risiko yang menyertainya.
Artikel ini akan mengupas pro dan kontra penggunaan ankle weights dalam latihan bola basket, memberikan pandangan agar pemain dan pelatih dapat membuat keputusan dengan sangat tepat. BERITA LAINNYA
Pro Penggunaan Ankle Weights: Pro dan Kontra Penggunaan Ankle Weights Dalam Basket
Salah satu argumen utama pendukung penggunaan ankle weights adalah potensi untuk meningkatkan kekuatan otot kaki dan daya ledak. Ketika beban ditambahkan pada pergelangan kaki, otot-otot seperti quadriceps, hamstrings, dan betis dipaksa bekerja lebih keras saat melakukan gerakan seperti melompat, berlari, atau menendang. Secara teori, setelah beban dilepas, otot-otot tersebut akan terasa lebih ringan, sehingga menghasilkan gerakan yang lebih cepat dan eksplosif.
Beberapa latihan spesifik yang diklaim mendapat manfaat dari ankle weights antara lain latihan lompat vertikal, di mana beban tambahan dapat memperkuat otot-otot yang bertanggung jawab untuk daya dorong ke atas. Demikian pula, saat melakukan latihan sprint jarak pendek, ankle weights diharapkan dapat meningkatkan kekuatan dorongan pada setiap langkah yang dilakukan.
Selain itu, latihan seperti shuttle runs atau cone drills dengan beban ringan di pergelangan kaki dapat menantang otot-otot penstabil. Bagi beberapa atlet, sensasi “ringan” setelah melepas beban dapat memberikan efek psikologis yang positif, membuat mereka merasa lebih cepat dan lincah.
Kontra Penggunaan Ankle Weights
Meskipun memiliki potensi yang sangat bermanfaat bagi pemain, penggunaan ankle weights juga bisa menimbulkan sejumlah kekhawatiran yang signifikan. Salah satu kontra terbesar adalah risiko cedera. Pergelangan kaki dan lutut adalah sendi yang rentan, dan penambahan beban pada ekstremitas dapat menempatkan stres berlebihan pada ligamen, tendon, dan sendi-sendi tersebut.
Gerakan tiba-tiba, perubahan arah mendadak, atau pendaratan yang canggung saat mengenakan ankle weights dapat meningkatkan kemungkinan keseleo pergelangan kaki, cedera lutut, atau masalah pada pinggul dan punggung bawah. Selain risiko cedera, penggunaan ankle weights juga mengubah mekanika gerak alami. Tubuh manusia dirancang untuk bergerak dengan efisien, dan penambahan beban yang tidak alami pada pergelangan kaki dapat mengganggu pola gerak normal.
Misalnya, saat berlari, beban tambahan dapat menyebabkan perubahan pada stride length atau foot strike, yang dapat menciptakan kebiasaan gerak yang buruk. Hal ini tidak hanya mengurangi efisiensi gerakan, tetapi juga dapat membuat pemain menjadi lebih lambat dalam jangka panjang karena mereka melatih otot-otot untuk bergerak dengan beban yang tidak akan ada saat pertandingan. Efek ini bertentangan dengan tujuan latihan bola basket, yaitu meningkatkan kecepatan dan kelincahan.
Kesimpulan
Mengingat pro dan kontra yang ada, penggunaan ankle weights dalam latihan bola basket harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Bagi pemain, terutama yang masih dalam tahap pengembangan, risiko cedera dan potensi gangguan mekanika gerak mungkin lebih besar daripada potensi manfaat.
Ada banyak sekali metode latihan yang lebih aman dan efektif untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan, seperti latihan beban tubuh, plyometrics tanpa beban, latihan resistensi dengan resistance bands, atau latihan kekuatan dengan weight plates yang fokus pada gerakan majemuk.
Jika ada keinginan untuk mencoba ankle weights, penting untuk memulainya dengan beban yang ringan dan hanya digunakan untuk latihan yang terkontrol dan tidak melibatkan gerakan eksplosif yang berisiko tinggi. Konsultasi dengan pelatih fisik atau profesional kesehatan olahraga sangat disarankan untuk memastikan bahwa penggunaannya aman dan sesuai dengan kebutuhan individu.
