Cedera Haliburton Membuatnya Makin Respect ke Kobe Bryant. Musim NBA 2024-25 menjadi momen pahit sekaligus penuh makna bagi Tyrese Haliburton, bintang Indiana Pacers yang mengalami cedera serius di puncak kariernya. Cedera tendon Achilles yang dideritanya di Game 7 NBA Finals 2025 tidak hanya mengakhiri musimnya, tetapi juga membawanya pada pengalaman yang memperdalam kekagumannya terhadap legenda Los Angeles Lakers, Kobe Bryant. Haliburton, yang sebelumnya dikenal sebagai playmaker cemerlang, kini melihat Kobe sebagai inspirasi dalam menghadapi rintangan berat. Bagaimana cedera ini mengubah pandangannya, dan mengapa ia semakin menghormati “Black Mamba”? Artikel ini akan mengupasnya. BERITA BOLA
Siapa Itu Haliburton
Tyrese Haliburton adalah point guard andalan Indiana Pacers yang lahir pada 29 Februari 2000 di Oshkosh, Wisconsin. Dipilih sebagai pick ke-12 di NBA Draft 2020 oleh Sacramento Kings, Haliburton dengan cepat menarik perhatian berkat visi permainan, kemampuan passing, dan kecerdasan di lapangan. Setelah ditukar ke Pacers pada 2022, ia berkembang menjadi All-Star, dengan rata-rata 20.7 poin dan 10.4 assist per game di musim reguler 2024-25. Haliburton juga dikenal karena kepemimpinannya, membawa Pacers ke Final NBA untuk pertama kalinya sejak 2000. Gaya bermainnya yang cepat dan kemampuan mencetak poin dari berbagai sudut membuatnya jadi salah satu guard muda terbaik di liga, sering dibandingkan dengan bintang seperti Luka Doncic atau Trae Young.
Cedera Apa Yang Menimpa Haliburton
Pada Game 7 NBA Finals 2025 melawan Oklahoma City Thunder, Haliburton mengalami cedera robek tendon Achilles di kaki kanannya, hanya lima menit setelah pertandingan dimulai. Cedera ini terjadi saat ia melakukan penetrasi ke ring, di mana ia tiba-tiba terjatuh dan memegangi kakinya dengan ekspresi kesakitan. Sebelumnya, di Game 5, ia sudah mengalami cedera betis yang membuatnya bermain dengan rasa sakit di Game 6. Meski begitu, tekadnya untuk membawa Pacers meraih gelar membuatnya tetap turun di Game 7. Sayangnya, cedera Achilles ini jauh lebih serius, memaksanya keluar dari lapangan dengan wajah tertutup handuk. Hasil MRI mengkonfirmasi robekan tendon Achilles, cedera yang dikenal sebagai salah satu yang paling parah di olahraga, dengan masa pemulihan yang bisa memakan waktu hingga satu tahun. Cedera ini tidak hanya mengakhiri musimnya, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang kapan ia bisa kembali ke performa puncaknya.
Kenapa Cederanya Ini Membuatnya Makin Respect ke Kobe Bryant: Cedera Haliburton Membuatnya Makin Respect ke Kobe Bryant
Cedera Haliburton membawanya pada kekaguman yang lebih besar terhadap Kobe Bryant, yang juga pernah mengalami robekan tendon Achilles pada 2013 saat masih bermain untuk Lakers. Saat itu, Kobe, meski pincang, tetap berjalan sendiri ke ruang ganti dan bahkan menembak dua free throw dengan kaki yang cedera sebelum meninggalkan lapangan. Haliburton mengaku terinspirasi oleh ketangguhan Kobe. Ketika ia sendiri terjatuh di Game 7, ia mencoba meniru mentalitas Kobe, berkata, “Kobe jalan, saya jalan,” dan berusaha berjalan tanpa bantuan. Namun, ia segera merasakan kaki kanannya seperti “beban mati,” membuatnya menyadari betapa luar biasanya Kobe bisa tetap bermain dalam kondisi serupa.
Haliburton juga kagum pada mentalitas “Mamba Mentality” yang ditunjukkan Kobe, yaitu semangat untuk bangkit lebih kuat dari kegagalan atau cedera. Dalam pernyataannya, ia menyebut bahwa rasa sakit fisik dan emosional dari cederanya membuatnya memahami perjuangan Kobe untuk kembali bermain setelah cedera serius di usia 34 tahun. Kobe, yang pensiun pada 2016, dikenal karena kerja kerasnya melawan cedera, termasuk bermain dengan jari patah dan lutut bermasalah. Haliburton mengatakan bahwa ia kini lebih menghargai bagaimana Kobe menolak menyerah, bahkan ketika tubuhnya tidak lagi prima. Ia juga terinspirasi oleh kata-kata Kobe tentang menemukan sisi positif dari kemunduran dan bekerja dengan keyakinan penuh, yang kini menjadi motivasi Haliburton selama masa pemulihan.
Kesimpulan: Cedera Haliburton Membuatnya Makin Respect ke Kobe Bryant
Cedera tendon Achilles yang dialami Tyrese Haliburton di NBA Finals 2025 adalah pukulan berat, tetapi juga momen yang memperdalam respeknya terhadap Kobe Bryant. Dengan mencoba meniru ketangguhan Kobe dan mengadopsi “Mamba Mentality,” Haliburton menunjukkan tekad untuk pulih dan kembali lebih kuat. Meski masa depannya di musim 2025-26 masih belum pasti, semangatnya untuk menghadapi tantangan ini mencerminkan warisan Kobe sebagai sosok yang tidak pernah menyerah. Cedera ini, meski menyakitkan, menjadi pengingat bahwa bahkan di saat terendah, inspirasi dari legenda seperti Kobe bisa mendorong seorang atlet untuk terus berjuang. Haliburton kini tidak hanya seorang bintang muda, tetapi juga pembelajar dari filosofi seorang legenda.