Jaxson Hayes Bicarakan Keputusannya Dengan Lakers. Jaxson Hayes angkat bicara soal keputusannya bertahan di Los Angeles Lakers saat Media Day tim pada 2 Oktober 2025, di mana ia jelaskan alasan kuat untuk re-sign dengan kontrak dua tahun senilai 11 juta dolar. Center berusia 24 tahun asal Texas itu, yang bergabung dari New Orleans Pelicans pada 2023, bilang keputusan ini datang dari rasa nyaman di sistem tim dan peluang besar berkat kedatangan Luka Doncic musim panas lalu. “Saya merasa ini rumah saya sekarang,” ujar Hayes di depan media, sambil sebut ia tambah 20 pon berat badan selama offseason untuk tingkatkan daya tahan. Lakers, yang joint top West setelah dua kemenangan awal lawan Knicks dan Suns, lihat Hayes sebagai pilar pertahanan paint—rata-rata 7 rebound dan 1 blok per game musim lalu. Di tengah hiruk-pikuk free agency yang banyak spekulasi soal kepergiannya, pernyataan Hayes ini jadi suntikan moral bagi skuad Darvin Ham yang haus gelar ke-18. Ini bukan sekadar kontrak; ini komitmen Hayes untuk bangun legacy di LA. MAKNA LAGU
Alasan Utama Hayes Bertahan: Nyaman di Sistem Lakers: Jaxson Hayes Bicarakan Keputusannya Dengan Lakers
Hayes tak ragu saat ditanya kenapa pilih balik ke Lakers meski tawaran dari tim seperti Detroit Pistons dan Portland Trail Blazers lebih menggiurkan secara finansial. “Saya suka bagaimana coach Ham gunakan saya—bukan cuma backup, tapi bagian krusial di rotasi,” katanya. Musim lalu, Hayes main 62 laga dengan rata 4,3 poin dan 3 rebound, tapi peran barunya musim ini lebih besar: starter potensial di belakang Anthony Davis, terutama saat AD istirahat. Ia sebut offseason-nya fokus recovery dari cedera pergelangan kaki, dan tambah berat jadi 240 pon untuk tangani physicality paint lawan seperti Joel Embiid atau Nikola Jokic.
Keputusan ini juga dipengaruhi kedatangan Luka Doncic dari Mavericks—trade blockbuster Juli 2025 yang bawa Doncic bareng LeBron James. “Luka bikin permainan lebih mudah. Ia visi luar biasa, dan saya bisa roll ke rim lebih sering,” ujar Hayes, yang prediksi chemistry pick-and-roll mereka bakal hancurkan pertahanan. Di training camp, duo ini sudah tunjukkan kilau: Hayes konversi 70 persen dunk dari umpan Doncic, naik dari 55 persen musim lalu. Ham puji: “Jaxson tumbuh—ia tak lagi rawan foul, tapi anchor kami.” Ini kontras dengan spekulasi awal free agency, di mana banyak prediksi Hayes cabut karena cap hit Lakers yang ketat. Tapi Hayes pilih loyalitas; ia bilang, “Uang penting, tapi kesempatan juara lebih besar di sini.” Dengan Lakers +10 net rating saat Hayes di lapangan musim lalu, keputusan ini masuk akal—ia bisa naik jadi 8 poin-5 rebound musim ini.
Perubahan Fisik dan Mental: Offseason yang Transformasional: Jaxson Hayes Bicarakan Keputusannya Dengan Lakers
Hayes tak cuma bicara kontrak; ia buka soal transformasi offseason yang bikin ia yakin bertahan. “Saya tambah 20 pon otot, fokus strength training di Houston,” katanya, sambil tunjukkan fisik lebih kokoh di Media Day. Cedera musim lalu batasi ia cuma 15 menit per game, tapi kini ia siap 25 menit—cukup untuk rotasi dengan Jaxson Robinson dan Christian Wood. Mentalnya juga berubah: setelah musim pendek di Pelicans dan Warriors sebelumnya, Hayes sebut Lakers beri stabilitas. “Saya belajar dari LeBron soal professionalism—ia ajarin saya jaga tubuh dan pikiran,” ujarnya, ingatkan sesi latihan pribadi dengan James musim panas.
Ini relevan karena Hawks butuh depth center; dengan Davis rawan cedera (absen 20 laga musim lalu), Hayes jadi safety net. Di pramusim lawan Clippers, ia blok 3 tembakan dan rebound 8, batasi Ivica Zubac cuma 10 poin. Ham desain sistem defense switchable, di mana Hayes cover wing saat Davis drop—ia sudah latihan itu dengan Doncic, yang pass out cepat saat double-team. Hayes bilang, “Saya tak mau lagi jadi sixth man; saya mau kontribusi nyata.” Keputusan bertahan ini juga pengaruh keluarga: saudaranya, Jaxson Jr., lahir di LA, bikin kota ini terasa rumah. Dengan kontrak ini, Hayes punya player option 2027—ia bisa nego ulang jika perform bagus, tapi sekarang fokus sekarang.
Dampak Keputusan Hayes bagi Skuad dan Fans Lakers
Pernyataan Hayes langsung nyanyi fans Lakers. Di Crypto.com Arena, chant “Jax-son!” sudah bergema di opener lawan Knicks, di mana ia kontribusi 6 poin-4 rebound off bench. Media sosial ramai: hashtag #HayesStays trending dengan 50 ribu posting, penuh meme Hayes “tank” baru yang siap hantam rim. Ini obat bagi fans setelah offseason penuh drama—trade Doncic untung, tapi kehilangan D’Angelo Russell bikin kekhawatiran depth. Hayes isi void itu: ia lebih atletis dari Wood, dan chemistry dengan Davis sudah mulus—dua musim bareng beri +7 net rating.
Dampak tim? Lakers lebih fleksibel di frontcourt; Ham bisa small-ball dengan James di center saat Hayes istirahat, atau big line-up dengan Davis-Hayes lawan Nuggets. Analis prediksi Hayes rata double-double jika menit naik—mirip Naz Reid di Wolves. Tapi tantangan ada: ia harus kurangi turnover (1,5 per game musim lalu) dan tingkatkan free throw (65 persen). Hayes akui: “Saya tahu ekspektasi tinggi, tapi saya siap.” Keputusan ini juga sinyal ke free agent lain: Lakers loyal ke pemain yang fit kultur—mirip kasus Austin Reaves. Dengan joint top West, Hayes bisa jadi X-factor playoff, di mana paint protection krusial lawan Celtics atau Nuggets.
Kesimpulan
Jaxson Hayes bicarakan keputusannya bertahan di Lakers dengan yakin: nyaman di sistem, transformasi fisik-mental, dan dampak positif bagi skuad yang haus gelar. Di Media Day 2025, pernyataan ini bukan cuma kontrak—ini komitmen untuk bangun dinasti baru bareng Doncic dan James. Dengan tambah berat dan peran lebih besar, Hayes siap naik level dari backup ke starter—potensi 8 poin-5 rebound musim ini. Lakers joint top West, dan keputusan ini janjikan cerita sukses: dari training camp ke Finals. Fans Crypto.com Arena sudah siap dukung; Hayes tak lagi prospek, ia pilar. Musim 2025/26 panjang, tapi langkah awal ini solid—Lakers siap tempur lagi.