Mavericks Membuat Score 0-2 di Awal Musim. Start musim NBA 2025/26 yang mengecewakan bagi Dallas Mavericks, dengan rekor 0-2 setelah dua kekalahan beruntun di kandang sendiri. Pada 22 Oktober, mereka kalah telak 92-125 dari San Antonio Spurs di American Airlines Center, diikuti kekalahan tipis 107-117 lawan Washington Wizards tiga hari kemudian. Rekor ini bikin Mavericks terpuruk di posisi ke-13 Barat, kontras ekspektasi tinggi pasca-finalis tahun lalu. Pelatih Jason Kidd akui frustrasi, sementara Klay Thompson sebut start ini “memalukan” di konferensi pasca-laga. Dengan Luka Doncic cetak rata-rata 28 poin tapi tim kesulitan ofensif—hanya 99.5 poin per laga—malam ini, 26 Oktober 2025, saat mereka jamu Toronto Raptors, tekanan makin berat. Penggemar Mavericks khawatir, tapi ini bisa jadi katalisator bangkit, ingatkan bahwa musim panjang penuh peluang comeback. INFO CASINO
Start Buruk yang Ungkap Masalah Ofensif: Mavericks Membuat Score 0-2 di Awal Musim
Kekalahan pembuka 92-125 lawan Spurs jadi pukulan telak, soroti kelemahan ofensif yang tak terbayang. Mavericks shooting cuma 38 persen dari lapangan, dengan 12 dari 35 tembakan tiga angka meleset, sementara Spurs ledak 52 poin dari paint berkat dominasi Victor Wembanyama. Doncic cetak 25 poin tapi turnover enam kali, tunjukkan isolasi berlebih tanpa Kyrie Irving yang absen cedera pergelangan kaki. Kidd bilang, “Kami tak punya ritme, terlalu bergantung pada Luka.” Statistik awal musim: ranking 30 di poin per laga, kontras 12 di musim lalu. Thompson, rekrutan baru, tambah cuma delapan poin dengan 2-dari-9 shooting, akui adaptasi lambat di sistem baru.
Laga kedua lawan Wizards tak lebih baik: unggul 10 poin di kuarter ketiga, tapi runtuh di paruh keempat dengan 12 turnover dan kebobolan 15 poin dari fast break. Wizards, tim papan bawah, manfaatkan kelemahan perimeter Mavericks yang izinkan 14 tiga angka lawan. Daniel Gafford di paint menang rebound 12 tapi foul out, bikin interior rapuh. Start 0-2 ini bukan kebetulan—pra-musim tunjukkan chemistry kurang, dengan turnover rata 18 per laga. Kidd fokus drill transisi, tapi hasil awal ini ingatkan: tanpa Irving, ofensif Mavericks mandul, dan tekanan ke Doncic bisa bakar stamina dini musim.
Kontribusi Pemain Kunci dan Rotasi yang Belum Klik: Mavericks Membuat Score 0-2 di Awal Musim
Luka Doncic tetap jadi pilar, dengan 28 poin dan 9 assist lawan Wizards, tapi beban 40 persen usage rate bikin dia kelihatan lelah—shooting 42 persen di dua laga. Thompson, yang gabung musim panas untuk tambah shooting luar, kesulitan: rata 10 poin dengan 30 persen akurasi tiga angka, kontras ekspektasi 20 poin. “Saya harus lebih agresif, tapi tim butuh keseimbangan,” katanya. P.J. Washington tambah solid di depan dengan 15 poin dan 8 rebound, tapi bench cuma kontribusi 22 poin per laga—terburuk di liga.
Rotasi Kidd jadi sorotan: starter line-up Doncic-Thompson-Washington-Gafford-Quintin Grimes bagus defensif (izinkan 121 poin lawan), tapi ofensif mandek di half-court. Sub seperti Tim Hardaway Jr. beri spark, tapi foul trouble bikin kedalaman tipis. Cedera Irving (out minimal dua minggu) tambah masalah, paksa Grimes main 38 menit—risiko burnout. Statistik: assist per laga cuma 21.5, ranking 27, tunjukkan bola stuck di tangan Doncic. Kidd rencana adjust dengan lebih banyak motion offense, tapi start 0-2 ini tes kesabaran, ingatkan bahwa transisi pasca-finalis butuh waktu, tapi jadwal November penuh tim top seperti Clippers dan Nuggets tak beri ruang napas.
Dampak Rekor 0-2 dan Harapan Comeback
Rekor 0-2 bikin Mavericks terpukul di klasemen Barat, tertinggal enam tim dengan selisih poin minus-38—terburuk di liga. Psikologisnya berat: penggemar boo di kuarter keempat lawan Wizards, dan media soroti “krisis kedua” pasca-kekalahan final tahun lalu. Tapi sejarah beri harap: musim 2023/24, mereka start 1-3 tapi finis runner-up Barat. Kidd sebut, “Ini pelajaran dini, bukan akhir.” Dampak positif: kekalahan ini paksa adjust cepat, seperti tingkatkan rebound (42.5 per laga, ranking 18) untuk lawan Raptors malam ini.
Harapan comeback ada di jadwal: setelah Toronto, lawan tim lemah seperti Hornets dan Pistons di November awal. Jika Irving pulih, ofensif bisa ledak—pra-musim tunjukkan chemistry Doncic-Thompson potensial 40 persen tiga angka bersama. Thompson bilang, “Kami belajar dari ini, musim panjang.” Rekor 0-2 ini bisa jadi motivasi, seperti tim 2011 yang start buruk tapi juara—tapi gagal rebound berarti musim biasa saja. Kidd fokus mental: sesi tim-building untuk bangun chemistry, dan data analitik tunjukkan potensi defensif (19th di poin lawan) bisa jadi fondasi.
Kesimpulan
Start 0-2 Dallas Mavericks di musim 2025/26 ungkap retak ofensif dan rotasi yang belum matang, tapi juga peluang bangkit dini sebelum lubang makin dalam. Dengan Doncic dan Thompson sebagai motor, plus adjust Kidd yang cerdas, tim ini punya alat untuk comeback—terutama jika Irving kembali. Kekalahan lawan Spurs dan Wizards jadi tamparan, tapi sejarah tunjukkan Mavericks tangguh di bawah tekanan. Malam ini lawan Raptors jadi ujian pertama: menang bisa ratakan rekor, kalah tambah api. Penggemar Dallas punya alasan sabar—musim 82 laga, dan 0-2 cuma babak pembuka. Mavericks siap tempur, karena di NBA, start buruk sering lahirkan cerita juara.