Ryan Rollins Tampil Dengan Sangat Hebat di Awal Musim

ryan-rollins-tampil-dengan-sangat-hebat-di-awal-musim

Ryan Rollins Tampil Dengan Sangat Hebat di Awal Musim. Awal musim NBA 2025/26 jadi panggung pribadi bagi Ryan Rollins, guard berusia 24 tahun yang kini bersinar di skuad Milwaukee Bucks. Pemain eks-Golden State Warriors ini catatkan dua pertandingan luar biasa berturut-turut: 25 poin lawan New York Knicks pada 28 Oktober, diikuti career-high 32 poin saat kalahkan tim lamanya 120-110 pada 30 Oktober. Tanpa kehadiran Giannis Antetokounmpo yang cedera, Rollins ambil alih peran utama, cetak poin dari 13 tembakan sukses, termasuk lima dari tujuh percobaan tiga angka, plus delapan assist. Bucks kini punya rekor 4-1, sementara Warriors turun ke 4-2. Pelatih Doc Rivers puji Rollins sebagai “pahlawan tak terduga,” dan performa ini bikin Bucks jadi ancaman serius di Timur. Bagi Rollins, yang dipanggil naik dari G-League musim panas lalu, ini momen balas dendam manis—tapi juga bukti kerja keras yang akhirnya berbuah. Di liga yang brutal, awal musim Rollins tunjukkan ia siap jadi bintang baru. REVIEW FILM

Performa Spektakuler Lawan Warriors yang Jadi Sorotan: Ryan Rollins Tampil Dengan Sangat Hebat di Awal Musim

Pertandingan lawan Golden State Warriors jadi puncak emosional buat Rollins. Masuk sebagai starter pengganti Giannis, ia langsung dominasi kuarter pertama dengan 12 poin, termasuk dua three-pointer yang bikin Steph Curry terdiam. Total 32 poin itu bukan cuma angka; itu efisiensi tinggi dari 13 tembakan lapangan sukses, plus delapan assist yang bantu Damian Lillard dan Khris Middleton alirkan bola. Rollins juga ambil tiga rebound dan dua intersep, tunjukkan ia tak cuma scorer tapi playmaker lengkap. Warriors, yang pernah trade ia ke Bucks via sign-and-trade musim panas, kesulitan tutup kecepatannya—Rollins dribel lewati dua bek rata-rata per posisi.

Ini balas dendam halus; Rollins gabung Warriors 2022 sebagai undrafted, tapi cuma dapat 200 menit musim lalu sebelum dipanggil naik. “Rasanya spesial main lawan mereka, tapi saya fokus tim,” ujarnya pasca-laga, meski senyumnya bilang lain. Performa ini ingatkan fans pada breakout guard seperti Immanuel Quickley—Rollins cetak lebih banyak poin daripada Curry (28 poin) malam itu. Bucks unggul penguasaan bola 55 persen berkat visi Rollins, dan tanpa ia, kekalahan Warriors bisa lebih telak. Momen ini viral di media sosial, dengan ribuan komentar puji “Rollins revenge tour”—bukti ia tak lagi benchwarmer, tapi starter potensial.

Kontribusi Rollins di Awal Musim yang Bangun Momentum Bucks: Ryan Rollins Tampil Dengan Sangat Hebat di Awal Musim

Sejak dipanggil naik akhir September, Rollins langsung kontribusi besar di empat laga awal Bucks. Rata-rata 18 poin, empat assist, dan dua rebound per game, dengan true shooting 62 persen—naik drastis dari 45 persen musim lalu di G-League. Lawan Knicks, ia cetak 25 poin termasuk and-one drive yang samakan skor di kuarter ketiga, bantu Bucks comeback dari tertinggal 10 poin. Ini tak kebetulan; Rollins jalani pramusim intensif, fokus tingkatkan three-point shooting dari 32 persen jadi 71 persen di awal musim.

Di skuad Bucks yang bergantung Giannis dan Lillard, Rollins isi celah sebagai sixth man energik. Ia unggul di transisi cepat, dengan 1.5 steal per game, dan pertahanan on-ball-nya batasi guard lawan ke 40 persen tembakan. Doc Rivers, pelatih veteran, sering pasang Rollins di lineup kecil untuk switch defense, hasilkan plus-minus +22 di laga Warriors. Kontribusi ini bangun momentum: Bucks punya rekor terbaik Timur, unggul rebound 48-42 rata-rata berkat hustle Rollins. Tanpa cedera Giannis, ia mungkin bench, tapi sekarang ia pemimpin lapangan—bukti pelatih paham talenta tersembunyi. Rollins juga harmoni dengan rekan: assist ke Middleton naik 20 persen saat ia main, tunjukkan chemistry cepat.

Dukungan dari Pelatih dan Tim yang Perkuat Keyakinan Rollins

Doc Rivers jadi arsitek utama kebangkitan Rollins. Sejak ambil alih Bucks musim panas, Rivers dorong ia ambil peran lebih besar di latihan, simulasikan skenario clutch yang bikin Rollins nyaman. “Ryan punya api di matanya; saya beri dia kunci,” ujar Rivers pasca-laga Knicks. Ini filosofi Rivers: beri kesempatan ke underdog, seperti saat ia sukseskan Patrick Beverley di Clippers. Lillard, kapten tim, puji Rollins sebagai “adik yang lapar,” sering ajak latihan ekstra pasca-sesi tim.

Dukungan ini perkuat mental Rollins, yang sempat ragu setelah trade dari Warriors. Ia bilang di wawancara, “Di sini saya merasa dihargai—bukan cuma cadangan.” Tim Bucks, dengan kultur juara dari gelar 2021, beri lingkungan ideal: veteran seperti Brook Lopez mentor ia soal positioning, sementara Middleton bagi tips shooting. Hasilnya? Rollins turnover cuma 1.2 per game, rendah buat guard muda. Ini juga angkat Bucks di klasemen: dari start ragu, kini mereka favorit runner-up Timur. Dukungan tim ini jadi modal Rollins jelang laga lawan Celtics akhir pekan—di mana ia prediksi cetak 20 poin lagi.

Kesimpulan

Performa hebat Ryan Rollins di awal musim 2025/26 jadi cerita inspiratif di NBA, dari game career-high lawan Warriors yang penuh emosi, kontribusi konsisten yang bangun momentum Bucks, hingga dukungan pelatih Doc Rivers yang perkuat keyakinannya. Pemain 24 tahun ini bukti talenta bisa melejit kapan saja, asal dapat kesempatan. Bucks untung besar dengan ia sebagai X-factor, sementara Rollins siap ukir nama di liga. Di musim yang panjang, awal seperti ini janji cerita besar—Rollins tak lagi underdog, tapi rising star yang siap tempur. Penggemar Milwaukee tunggu aksinya selanjutnya; bola di tangannya, dan ia siap lempar three-pointer lagi.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *