Cooper Flagg Tidak Akan Seperti Lebron James di Masa Muda. Cooper Flagg, nama yang tengah menjadi sensasi di dunia bola basket Amerika, sering disebut-sebut sebagai talenta generasi berikutnya. Pemain muda ini, yang kini bermain untuk Duke University, telah menarik perhatian sebagai prospek teratas untuk draft NBA 2025. Namun, meski banyak yang memuji potensinya, beberapa analis dan pengamat berpendapat bahwa Flagg tidak akan pernah bisa menyamai perjalanan LeBron James di masa muda. Perbandingan ini memicu diskusi hangat, terutama karena ekspektasi besar yang diletakkan pada Flagg. Artikel ini akan mengulas profil Cooper Flagg, alasan mengapa ia dianggap berbeda dari LeBron, serta tanggapannya terhadap perbandingan tersebut. BERITA BASKET
Mengenal Pemain Cooper Flagg
Cooper Flagg adalah forward berusia 17 tahun asal Newport, Maine, yang saat ini menjadi bintang di tim basket Duke Blue Devils. Lahir pada Desember 2006, Flagg telah menunjukkan bakat luar biasa sejak SMA, di mana ia bermain untuk Montverde Academy dan memenangkan penghargaan Gatorade National Player of the Year pada 2024. Dengan tinggi 2,06 meter dan kemampuan serba bisa, Flagg dikenal karena pertahanan elit, kemampuan mencetak poin dari berbagai posisi, dan visi permainan yang matang untuk usianya. Ia menjadi pemain pertama yang masuk program USA Basketball Men’s Junior National Team di kelas 2024 dan dinobatkan sebagai MVP di beberapa turnamen internasional. Flagg diproyeksikan sebagai pick nomor satu di draft NBA 2025, dengan banyak tim NBA melihatnya sebagai masa depan liga.
Kenapa Dia Tidak Akan Pernah Bisa Seperti LeBron James
Meski Cooper Flagg memiliki potensi besar, ada beberapa alasan mengapa ia dianggap tidak akan menyamai LeBron James di masa muda. Pertama, LeBron masuk NBA langsung dari SMA pada 2003 dengan ekspektasi yang belum pernah terjadi sebelumnya, dijuluki “The Chosen One” oleh Sports Illustrated. LeBron langsung menjadi superstar di Cleveland Cavaliers, dengan rata-rata 20,9 poin, 5,5 rebound, dan 5,9 assist di musim rookie-nya. Flagg, meski berbakat, memilih jalur perguruan tinggi di Duke, yang berarti ia membutuhkan waktu lebih lama untuk membuktikan diri di level profesional. Kedua, LeBron memiliki fisik yang luar biasa sejak muda, dengan kombinasi kekuatan, kecepatan, dan atletis yang jarang dimiliki pemain lain. Flagg, meski atletis, lebih ramping dan masih perlu menambah massa otot untuk bersaing dengan pemain NBA. Ketiga, konteks liga saat ini berbeda. NBA modern lebih kompetitif dengan banyak talenta muda seperti Victor Wembanyama, membuat sulit bagi Flagg untuk mendominasi seperti LeBron di era awal 2000-an. Terakhir, tekanan media dan perbandingan langsung dengan LeBron menciptakan ekspektasi yang tidak realistis, yang bisa menghambat persepsi terhadap perkembangan Flagg.
Bagaimana Tanggapan Cooper Flagg Atas Hal Ini
Cooper Flagg menunjukkan kematangan luar biasa dalam menanggapi perbandingan dengan LeBron James. Dalam wawancara baru-baru ini setelah pertandingan Duke, Flagg berkata, “LeBron adalah legenda, dan saya tidak berpikir untuk menjadi seperti dia. Saya ingin menjadi Cooper Flagg, membangun jalan saya sendiri.” Ia menegaskan fokusnya adalah meningkatkan permainan setiap hari dan membantu Duke meraih gelar NCAA. Flagg juga menyebut bahwa ia menghormati LeBron sebagai panutan, tetapi tidak ingin terbebani oleh perbandingan yang tidak adil. Pelatih Duke, Jon Scheyer, mendukung pendekatan ini, memuji mentalitas Flagg yang rendah hati dan fokus pada proses. Tanggapan Flagg menunjukkan bahwa ia tidak hanya berbakat di lapangan, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional untuk menangani tekanan sebagai prospek teratas.
Kesimpulan: Cooper Flagg Tidak Akan Seperti Lebron James di Masa Muda
Cooper Flagg adalah talenta luar biasa yang siap mengukir namanya di dunia basket, tetapi perbandingan dengan LeBron James di masa muda dianggap tidak realistis oleh banyak pengamat. Dengan kemampuan serba bisa dan potensi untuk menjadi pick nomor satu di draft NBA 2025, Flagg memiliki masa depan cerah. Namun, perbedaan dalam jalur karier, fisik, dan konteks liga membuatnya sulit untuk meniru dominasi awal LeBron. Tanggapan dewasa Flagg terhadap perbandingan ini menunjukkan bahwa ia lebih fokus pada perjalanan pribadinya daripada tekanan eksternal. Bagi penggemar basket, Flagg adalah bukti bahwa generasi baru NBA penuh dengan talenta yang unik. Musim di Duke akan menjadi panggung awal untuk melihat seberapa jauh Flagg bisa melangkah, dan dunia basket menantikan debutnya di NBA dengan penuh antusiasme.