Durant Gagal Bawa Rockets Menang Melawan OKC

durant-gagal-bawa-rockets-menang-melawan-okc

Durant Gagal Bawa Rockets Menang Melawan OKC. Malam pembuka musim NBA 2025/26 di Paycom Center berakhir dengan pilu bagi Houston Rockets saat mereka kalah tipis 125-124 dari Oklahoma City Thunder lewat double overtime pada 21 Oktober. Kevin Durant, bintang veteran berusia 37 tahun yang baru bergabung dengan Rockets musim panas lalu, tampil heroik dengan 32 poin, tapi usahanya tak cukup bawa tim rebut kemenangan pertama. Di tengah seremoni cincin juara Thunder yang megah, Durant jadi sorotan karena hampir saja ubah akhir cerita—ia cetak triple krusial di overtime pertama, tapi Thunder balas dengan naluri Shai Gilgeous-Alexander yang tak terbendung. Pelatih Rockets, Ime Udoka, sebut pertandingan ini “pertarungan dua dinasti”, sementara Durant sendiri bilang pasca-laga, “Kami dekat, tapi itu bukan cukup.” Kekalahan ini kontras dengan ambisi Rockets bangun roster muda di sekitar Durant dan Jalen Green, sementara Thunder pertahankan momentum gelar musim lalu. Bagi fans, ini momen pahit yang tunjukkan betapa ketat Barat musim ini—dengan rata-rata 120 poin per tim, laga pembuka ini janji drama sepanjang tahun. INFO CASINO

Performa Durant: Usaha Maksimal yang Hampir Berbuah: Durant Gagal Bawa Rockets Menang Melawan OKC

Kevin Durant tampil seperti versi prime-nya di laga ini, cetak 32 poin dari 11-dari-18 tembakan, termasuk empat triple dan delapan rebound. Di quarter ketiga, saat Rockets tertinggal 10 poin, Durant ambil alih: and-one drive melewati Luguentz Dort, diikuti pull-up jumper dari 25 kaki yang paksa timeout Thunder. Ia ciptakan enam assist, termasuk umpan no-look ke Alperen Şengün untuk dunk mudah, tunjukkan visi passing yang masih tajam meski usia. Statistiknya mentereng: plus-minus +8 di babak kedua, dan ia menang 70 persen isolasi matchup. Tapi momen krusial datang di overtime pertama—dengan 5 detik tersisa dan skor imbang, Durant fadeaway dari baseline nyaris jadi game-winner, tapi bola membentur ring dan diblok Chet Holmgren di rebound. Udoka puji Durant: “Ia bawa kami sejauh ini sendirian.” Ini musim ketiga Durant di Rockets sejak trade kontroversial dari tim lamanya, di mana ia sudah kontribusi 28 poin rata-rata preseason. Namun, efisiensi timnya cuma 48 persen saat ia pegang bola, karena tekanan ganda Thunder yang blok 14 tembakan malam itu. Durant, dengan 28 ribu poin karier, bukti usianya tak halangi dominasi—tapi laga ini ingatkan bahwa satu bintang tak cukup lawan skuad lengkap.

Dominasi Thunder: SGA dan Tim yang Tak Tergoyahkan: Durant Gagal Bawa Rockets Menang Melawan OKC

Oklahoma City Thunder, juara bertahan, tunjukkan mengapa mereka favorit back-to-back dengan kemenangan ini. Shai Gilgeous-Alexander ledaki dengan 35 poin, termasuk 24 di quarter keempat plus dua OT, tapi Durant bukan satu-satunya yang kesulitan—Rockets kalah rebound 52-45 dan turnover 18-12. Holmgren, center muda, tambah 22 poin 12 rebound dengan blok krusial pada tembakan Durant, sementara Jalen Williams kuasai perimeter dengan lima triple. Thunder unggul transisi cepat, ciptakan 20 poin fast-break, kontras dengan Rockets yang lambat pulih setelah seremoni cincin mereka. Mark Daigneault, pelatih Thunder, sebut kemenangan ini “tes mental pasca-perayaan”, di mana timnya balikkan defisit 12 poin di babak pertama. Durant sempat unggul head-to-head melawan SGA, menang empat dari enam duel, tapi Thunder’s depth menang: bench mereka cetak 40 poin, bandingkan 28 dari Rockets. Ini laga yang tunjukkan evolusi Barat—Thunder, dengan roster rata-rata usia 24 tahun, pakai pressing tinggi yang paksa Durant ambil tembakan sulit di akhir. Kekalahan Rockets bukan cuma soal Durant; ia soal kegagalan kolektif, di mana Şengün foul out di menit ke-38, tinggalkan lubang di paint.

Reaksi dan Dampak untuk Musim Depan

Pasca-laga, ruang ganti Rockets penuh kekecewaan campur tekad. Durant, yang tolak wawancara panjang, cuma bilang, “Kami belajar dari ini—dekat berarti belum menang.” Udoka soroti turnover sebagai kunci: “Kami punya peluang, tapi kesalahan kecil harga mahal.” Di sisi Thunder, SGA peluk Durant di lapangan: “Itu laga bagus, KD—sampai jumpa lagi.” Fans Rockets, yang datang 5 ribu orang ke arena netral, trenkan #KDHeartbreak di media sosial, tapi banyak yang apresiasi usaha Durant yang hampir balikkan double OT. Dampaknya? Rockets mulai musim 0-1, tapi jadwal mudah lawan Spurs pekan depan beri kesempat bangkit—mereka unggul assist 28-22 malam ini, janji serangan lebih fluid. Bagi Durant, ini tantangan pribadi: musim lalu ia rata 29 poin, tapi tim finis delapan Barat; kini, dengan Green dan Şengün, target playoff. Thunder, sebaliknya, kuatkan klaim dinasti—mereka favorit minus 200 untuk gelar Barat. Pengamat bilang laga ini pratinjau rivalitas baru: Durant vs SGA, veteran vs muda. Rockets harus perbaiki pertahanan, yang kebobolan 125 poin, sementara Durant janji adaptasi lebih cepat. Musim panjang, tapi kekalahan ini bisa jadi katalisator.

Kesimpulan

Kegagalan Kevin Durant bawa Rockets menang lawan Thunder adalah pil pahit pembuka musim yang tunjukkan betapa tipis garis antara kemenangan dan kekalahan di NBA modern. Dengan 32 poin heroik tapi sia-sia, Durant bukti kelasnya sebagai legenda, tapi Thunder’s kolektif ala SGA ingatkan bahwa satu bintang butuh dukungan. Rockets punya waktu bangkit, sementara Durant siap balas dendam di laga balik Maret nanti. Barat tetap kompetitif, dan malam 21 Oktober ini janji drama lebih besar—sebuah cerita tentang ketangguhan yang bikin liga tak pernah membosankan. Pantau terus, karena Durant dan Rockets baru pemanasan.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *