Jika Ingin Mudah Menang, Spurs Tidak Boleh Mainkan Guard Muda

jika-ingin-mudah-menang-spurs-tidak-boleh-mainkan-guard-muda

Jika Ingin Mudah Menang, Spurs Tidak Boleh Mainkan Guard Muda. San Antonio Spurs, salah satu tim dengan sejarah gemilang di NBA, sedang berada di fase rebuild dengan fokus pada pengembangan talenta muda. Namun, musim 2025/2026 menunjukkan bahwa strategi penggunaan guard muda seperti Stephon Castle dan Malaki Branham mungkin perlu dievaluasi jika tim ingin meningkatkan peluang menang. Pelatih Gregg Popovich, yang dikenal sebagai master strategi, tampaknya lebih memilih mengandalkan veteran seperti Chris Paul dan Zach LaVine untuk mengamankan kemenangan. Artikel ini akan mengupas alasan di balik keputusan untuk membatasi menit bermain guard muda, dampaknya terhadap performa tim, dan kapan waktu yang tepat untuk memberikan mereka kesempatan. BERITA BOLA

Kenapa Spurs Tidak Boleh Memainkan Guard Muda
Spurs memiliki beberapa guard muda berbakat, seperti Stephon Castle (draft pick nomor empat 2024) dan Malaki Branham, yang menunjukkan potensi besar namun belum konsisten. Alasan utama untuk membatasi menit bermain mereka adalah kurangnya pengalaman di situasi krusial. Castle, misalnya, meski memiliki insting defensif yang tajam, sering kali membuat keputusan buruk dalam transisi ofensif, dengan rata-rata 2,1 turnover per laga di musim rookie-nya. Branham, di sisi lain, masih kesulitan menembus pertahanan lawan secara konsisten, dengan akurasi tembakan tiga poin hanya 34,2%. Dalam pertandingan ketat, seperti saat melawan Dallas Mavericks atau Denver Nuggets, Spurs lebih mengandalkan Chris Paul, yang rata-rata mencatatkan 8,5 assist dan hanya 1,3 turnover per laga, serta Zach LaVine, yang menjadi penutup laga dengan 22,7 poin per pertandingan. Popovich tampaknya memprioritaskan stabilitas dan pengalaman untuk memastikan tim tetap kompetitif, terutama setelah musim lalu yang berakhir dengan rekor 22-60. Guard muda cenderung membuat kesalahan di momen penting, yang bisa merugikan peluang menang melawan tim-tim kuat di Wilayah Barat.

Apa Hal Ini Memang Membantu Meningkatan Peluang Menang Spurs
Mengurangi menit bermain guard muda terbukti efektif dalam beberapa laga awal musim ini. Spurs mencatatkan rekor 5-5 dalam 10 pertandingan pertama, jauh lebih baik dibandingkan musim lalu. Dalam kemenangan melawan Oklahoma City Thunder, misalnya, Chris Paul memimpin dengan 15 assist dan hanya satu turnover, sementara LaVine mencetak 28 poin, termasuk tembakan krusial di kuarter keempat. Ketika Castle dan Branham dimainkan dalam waktu terbatas, seperti 12-15 menit per laga, mereka mampu memberikan energi dari bangku cadangan tanpa membebani tim dengan kesalahan rookie. Data menunjukkan bahwa lineup dengan Paul, LaVine, dan Victor Wembanyama memiliki net rating +8,2, dibandingkan dengan -3,4 saat Castle atau Branham bermain lebih dari 20 menit. Kehadiran veteran juga membantu Wembanyama, yang kini mencatatkan 24,8 poin dan 11,2 rebound per laga, untuk fokus pada peran sebagai big man tanpa harus mengatur permainan. Strategi ini memungkinkan Spurs untuk tetap bersaing di klasemen Wilayah Barat, dengan proyeksi lolos ke play-in tournament jika tren ini berlanjut.

Jika Begitu, Kapan Guard Muda Spurs Dapat Bermain: Jika Ingin Mudah Menang, Spurs Tidak Boleh Mainkan Guard Muda
Meski menit bermain guard muda dibatasi, Popovich tidak sepenuhnya mengabaikan perkembangan mereka. Castle dan Branham sering mendapat kesempatan di laga-laga melawan tim papan bawah atau saat pertandingan sudah terkendali, seperti saat Spurs unggul besar melawan Washington Wizards. Popovich juga memanfaatkan sesi latihan intensif untuk memperbaiki kekurangan mereka, terutama dalam pengambilan keputusan dan efisiensi tembakan. Castle, misalnya, sedang dilatih untuk menjadi playmaker sekunder, sementara Branham difokuskan untuk meningkatkan akurasi tembakan jarak jauh. Menurut asisten pelatih Mitch Johnson, keduanya diproyeksikan mendapat menit lebih banyak di paruh kedua musim, terutama setelah trade deadline pada Februari 2026, jika Spurs memutuskan untuk menukar salah satu veteran. Selain itu, event seperti NBA Summer League 2026 dan kamp pelatihan akan menjadi ajang krusial bagi mereka untuk membuktikan kesiapan. Dengan usia yang masih 21 dan 22 tahun, Castle dan Branham punya waktu untuk matang, kemungkinan besar menjadi starter pada musim 2026/2027.

Kesimpulan: Jika Ingin Mudah Menang, Spurs Tidak Boleh Mainkan Guard Muda
Keputusan Spurs untuk membatasi menit bermain guard muda seperti Stephon Castle dan Malaki Branham adalah strategi pragmatis untuk memaksimalkan peluang menang di musim 2025/2026. Dengan mengandalkan veteran seperti Chris Paul dan Zach LaVine, tim mampu menjaga stabilitas dan mendukung perkembangan Victor Wembanyama sebagai bintang utama. Meski efektif untuk saat ini, pendekatan ini juga memastikan bahwa talenta muda tidak sepenuhnya terabaikan, dengan peluang bermain yang disesuaikan untuk pengembangan jangka panjang. Jika Spurs mampu menyeimbangkan antara kemenangan jangka pendek dan investasi pada masa depan, mereka berpotensi menjadi penantang serius di Wilayah Barat. Bagi penggemar, kebangkitan Spurs adalah tanda bahwa era baru sedang dibangun, dengan keseimbangan antara pengalaman dan potensi muda.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *