Pacific Caesar Surabaya Resmi Lepas Aven Ryan Pratama. Pacific Caesar Surabaya resmi melepas Aven Ryan Pratama, center muda berbakat yang jadi andalan tim sejak debutnya di Indonesian Basketball League musim 2023/24. Pengumuman ini disampaikan pada Jumat, 24 Oktober 2025, di tengah persiapan musim IBL 2025/26 yang tinggal sebulan lagi. Aven, lahir 14 Juni 2004, cabut dari Elang Surabaya setelah dua musim penuh kontribusi, termasuk gelar Rookie of the Year yang bikin namanya melejit. Keputusan ini bagian dari restrukturisasi skuad Pacific, yang juga lepas Stevan Arya Giovanni, untuk beri ruang regenerasi dan hemat anggaran. “Kami hargai dedikasi Aven; ia bagian besar dari perjalanan kami, tapi ini langkah maju untuk semua pihak,” ujar manajer tim Pacific. Bagi fans, berita ini campur aduk—kehilangan talenta asli Surabaya tapi juga harapan Aven cari level lebih tinggi. Di liga yang kompetitif, pelepasan ini soroti dinamika tim yang harus seimbang antara ambisi dan realitas finansial. INFO CASINO
Latar Belakang Keputusan Pelepasan: Pacific Caesar Surabaya Resmi Lepas Aven Ryan Pratama
Keputusan Pacific Caesar Surabaya lepas Aven Ryan Pratama muncul dari evaluasi akhir musim lalu, di mana tim finis di peringkat bawah klasemen IBL dengan rekor 8-12. Manajemen sadar skuad butuh perubahan, terutama di frontcourt yang bergantung berat pada Aven dan Stevan. Kontrak Aven habis Juni 2025, dan negosiasi perpanjangan mentok di isu gaji—ia minta kenaikan 30 persen dari 150 juta rupiah per bulan, sementara Pacific tawarkan 20 persen karena batas anggaran liga. “Kami ingin pertahankan, tapi prioritas tim keseluruhan,” kata pelatih Pacific, yang rencanakan rekrut center import baru dari Filipina untuk ganti posisi.
Latar ini juga terkait performa tim: Pacific kesulitan di playoff tahun lalu, kalah di babak wild card dari Rajawali Medan dengan agregat 98-112. Aven, meski cetak double-double rata 12 poin 10 rebound, tak cukup angkat tim karena kurang dukungan di perimeter. Pelepasan ini selaras tren IBL: tim seperti Dewa United dan Prawira Bandung sering lepas aset muda untuk tim besar seperti Satria Muda atau Hang Tuah. Pacific beri Aven surat rekomendasi dan bantu scouting ke klub potensial, tunjukkan pisah sahabat. Di tengah rumor Aven ke Prawira, keputusan ini jadi pelajaran: di basket Indonesia, talenta muda sering pindah cari menit bermain lebih banyak, bukan sekadar uang.
Kontribusi Aven Ryan Pratama di Pacific Caesar: Pacific Caesar Surabaya Resmi Lepas Aven Ryan Pratama
Aven Ryan Pratama debut di Pacific Caesar Surabaya musim 2023/24 sebagai rookie, langsung jadi sensasi dengan gelar Rookie of the Year—penghargaan pertama untuk center asli Jawa Timur sejak 2018. Di 28 laga reguler, ia rata 11,5 poin, 9,2 rebound, dan 1,2 blok per game, dengan akurasi tembakan 58 persen di paint. Musim kedua 2024/25, performanya naik: 14 poin 11 rebound, termasuk double-double beruntun 10 laga yang bantu Pacific lolos wild card. Sorotan terbesarnya: game lawan Rajawali Medan di All-Indonesian 2025, di mana ia cetak 18 poin 15 rebound meski tim kalah 89-95.
Kontribusinya tak hanya statistik; Aven bawa energi muda ke skuad veteran, sering pimpin drill rebound dan motivasi rekan di ruang ganti. Di turnamen AFF U-18 2024, ia wakili timnas junior cetak 12 poin lawan Filipina, tunjukkan potensi internasional. Pacific manfaatkan ia sebagai mentor bagi pemain muda seperti Gregorio Claudie, yang naik level berkat latihan bareng Aven. Tapi tantangan ada: cedera pergelangan kaki akhir musim lalu batasi ia 5 laga, dan kurangnya playmaker di tim bikin ia kesulitan cetak poin mudah. Secara keseluruhan, dua musim di Pacific bentuk Aven dari talenta mentah jadi center matang, siap langkah selanjutnya di liga yang lebih kompetitif.
Prospek Karier Aven dan Implikasi untuk Pacific
Setelah lepas dari Pacific, prospek Aven Ryan Pratama cerah: rumor kuat ia gabung Prawira Bandung, tim semifinalis IBL tahun lalu yang butuh center muda untuk ganti Reggie Larry. Alternatif lain termasuk Satria Maha Unesa Surabaya untuk tetap dekat rumah, atau bahkan tawaran dari liga Asia Tenggara seperti di Vietnam. Dengan tinggi 206 cm dan atletisitas tinggi, Aven punya potensi timnas senior—ia sudah dipanggil TC U-22 PSSI akhir tahun ini. “Saya siap tantangan baru; Pacific ajari saya banyak,” katanya di media sosial, posting foto terakhir di latihan tim. Kariernya mirip eks pemain Pacific seperti Abraham Damar, yang pindah ke tim besar dan debut timnas.
Bagi Pacific Caesar Surabaya, pelepasan ini implikasi ganda: rugi talenta tapi untung fleksibilitas. Tim rencanakan rekrut dua import baru—satu center dari Eropa Timur dan guard dari Australia—untuk kuatkan skuad musim 2025/26. Manajemen alokasikan dana pelepasan Aven untuk akademi junior, target produksi 5 talenta baru per tahun. Pelatih bilang, “Kami bangun dari bawah; kehilangan Aven sakit, tapi ini dorong regenerasi.” Implikasi luas: IBL jadi lebih kompetitif, di mana tim kecil seperti Pacific harus pintar manajemen aset. Fans Surabaya harap ini tak ganggu semangat tim, yang target minimal playoff tahun depan.
Kesimpulan
Pelepasan resmi Aven Ryan Pratama oleh Pacific Caesar Surabaya pada 24 Oktober 2025 jadi momen bittersweet di basket Indonesia. Dari latar restrukturisasi hingga kontribusi gemilang Aven, keputusan ini wakili dinamika liga yang haus talenta muda. Prospek Aven ke tim besar beri harapan karirnya melejit, sementara Pacific fokus regenerasi untuk bangkit. Di IBL yang makin ketat, cerita seperti ini ingatkan: pisah tak selalu akhir, tapi awal babak baru. Saat musim 2025/26 bergulir, mata fans tertuju Aven di mana pun ia main—mungkin nanti kita lihat ia angkat trofi dengan tim baru, sambil Pacific bangun dinasti sendiri. Basket Indonesia terus maju, satu pelepasan demi satu kesempatan.