Towns Tidak Begitu Bangga Dengan Performa Knicks di Lapangan. Usai kemenangan telak 116-94 atas Toronto Raptors pada 1 Desember 2025, Karl-Anthony Towns, pusat Knicks yang baru bergabung musim panas lalu, buka suara soal performa timnya di lapangan. Dengan kontribusi pribadinya—22 poin, delapan rebound, dan dua assist dalam 31 menit—Towns tak henti-hentinya tekankan bahwa meski Knicks naik ke posisi kedua Timur dengan empat kemenangan beruntun, ada ruang besar untuk perbaikan. “Saya masih pikir kami punya ruang untuk berkembang,” katanya ke media, nada suaranya campur antara bangga atas hasil terkini tapi haus akan standar lebih tinggi. Di tengah start musim yang solid—10-4 klasemen—pernyataan ini jadi pengingat bahwa Knicks, di bawah pelatih baru Mike Brown, bukan lagi tim yang puas dengan kemenangan mudah, tapi yang incar gelar playoff sungguhan. INFO SLOT
Performa Towns di Musim Baru Knicks: Towns Tidak Begitu Bangga Dengan Performa Knicks di Lapangan
Towns, yang didapat dari Minnesota dengan tukar Julius Randle dan aset lain, langsung integrasi mulus meski awal musim ada adaptasi. Di laga lawan Raptors, ia pimpin serangan seimbang di mana enam pemain cetak 13 poin lebih—ia nomor satu dengan 22 poin dari delapan tembakan lapangan sukses, meski cuma satu dari empat di jarak tiga. Rebound delapannya kalah dari Mitchell Robinson (15) dan Josh Hart (12), tapi ia tunjukkan visi permainan dengan dua assist yang bantu jaga ritme. Rata-rata musim ini: 21,8 poin, 10 rebound, dan tiga assist per laga selama streak empat kemenangan, dengan efisiensi 53,6 persen lapangan, 38,5 persen tiga angka, dan 88 persen lemparan bebas. Ini naik dari awal musim yang sempat goyah, di mana ia blank lawan Bucks dengan sembilan poin saja—bukti ia haus buktiin nilai tukarannya.
Komentar Towns yang Soroti Ketidakpuasan: Towns Tidak Begitu Bangga Dengan Performa Knicks di Lapangan
Pernyataan Towns pasca-laga Raptors tak datang dari kekalahan, tapi justru dari kemenangan meyakinkan. “Kami main bagus, tapi saya masih lihat celah di pertahanan on-ball dan transisi cepat,” ujarnya, soroti bagaimana Knicks sering biarkan lawan lewat mudah di point of attack—masalah yang sudah diperbaiki akhir-akhir ini tapi masih perlu polesan. Ia akui serangan seimbang jadi kekuatan, tapi ingin lebih konsisten: “Kami bisa lebih tajam di finishing dan spacing.” Ini selaras dengan pandangan pelatih Mike Brown, yang baru ambil alih dan puji Towns atas etos kerja, tapi ingatkan bahwa slump shooting-nya—33 persen tiga angka musim ini, turun dari 42 persen tahun lalu—adalah bagian dari proses. Towns bilang, “Saya tak puas; kami harus lebih baik untuk saingi tim top seperti Celtics atau Bucks.”
Dampak Komentar terhadap Tim dan Suporter
Ucapan Towns langsung picu gelombang diskusi di kalangan suporter Knicks, yang awalnya euforia atas streak tapi kini lihat sisi ambisiusnya. Di Madison Square Garden, di mana Knicks tak terkalahkan 10-1 musim ini, fans apresiasi sikapnya sebagai pemimpin baru—ia bukan cuma scorer, tapi suara yang dorong akuntabilitas. Pelatih Brown tanggapi positif: “Karl bilang apa adanya; itu bantu kami fokus.” Dampaknya terlihat di lapangan: perbaikan defensif akhir-akhir ini, seperti tekanan lebih disiplin di point guard, hasil dari feedback internal seperti ini. Bagi rekan seperti Jalen Brunson dan OG Anunoby, Towns jadi katalisator—pick-and-roll mereka dengan Brunson jadi senjata utama, meski musim lalu sempat terganggu saat lawan kecil bertahan. Suporter, yang sempat ragu integrasi Towns, kini lihat ia sebagai aset jangka panjang untuk playoff.
Kesimpulan
Komentar Karl-Anthony Towns soal ketidakpuasannya dengan performa Knicks di lapangan jadi pengingat manis bahwa kemenangan seperti 116-94 atas Raptors hanyalah langkah awal. Dengan rata-rata double-double dan leadership-nya, ia dorong tim ke level lebih tinggi, soroti celah pertahanan dan konsistensi serangan. Di tengah posisi kedua Timur dan jadwal padat jelang laga lawan Celtics besok, sikap ini perkuat mental skuad Mike Brown. Knicks bukan lagi tim biasa; dengan Towns sebagai suara kritis, mereka siap ubah streak bagus jadi gelar—satu perbaikan demi satu, menuju postseason yang haus trofi.