Cerita Tentang Jayson Tatum. Jayson Tatum bukan hanya mempunyai nama yang besar di NBA, tapi juga kisah yang menginspirasi tentang kerja keras, dedikasi, dan keyakinan. Lahir pada 3 Maret 1998 di St. Louis, Missouri. Tatum tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan tantangan. Namun, Tatum memiliki mimpi untuk menjadi pemain basket yang hebat. Dengan tinggi dan kecintaannya kepada basket, Tatum merupakan orang yang paling menonjol di generasinya.
Masa Kecil Jayson Tatum
Tatum dibesarkan oleh ibunya, Brandy, seorang mahasiswi hukum saat membesarkan Tatum, dia berjuang dengan keras untuk menyelesaikan pendidikan sambil membesarkan anak. Ibunya sering membawa dia ke tempat kuliahnya karena tidak punya pilihan yang lain. Momen inilah yang memperkuat ikatan antara Tatum dengan ibunya dan sekaligus mengajarkan Tatum tentang pengorbanan dan tanggung jawab. Ayahnya, Justin Tatum, merupakan mantan pemain basket sekaligus pelatih basket, ayahnya mengasah kemampuan dari Tatum di lapangan. Dukungan dari ayah dan ibunyalah yang menciptakan fondasi yang kuat bagi masa depan Tatum di dunia olahraga.
Perjalanan Jayson Tatum
Tatum sekolah di Chaminade College Preparatory School, disanalah bakat yang dimiliki oleh Tatum benar-benar bersinar. Tatum mencetak rata-rata 29,6 poin dan 9,1 rebound per pertandingan di tahun terakhirnya. Banyak orang yang sudah berpikir bahwa Tatum akan menjadi bintang di NBA bahkan sebelum dia selesai di kursi SMAnya. Banyak universitas yang ingin merekrut Tatum, tetapi Tatum memilih untuk bermain bersama Duke University. Di Duke, Tatum menunjukan bahwa dia mempunyai kualitas dari seorang bintang. Dia bahkan mencetak rata-rata 16,8 poin dan 7,3 rebound per pertandingan. Dengan kemampuan ofensifnya yang halus, footwork yang bagus, dan IQ basket yang tinggi, membuat pencari bakat di NBA melirik dia, di tahun 2017, Tatum resmi menyatakan dirinya untuk masuk ke NBA.
Awal Karir
Tatum dipilih oleh Boston Celtics, urutan pick ke-3 di NBA Draft 2017. Banyak orang yang meragukan Tatum, namun pada akhirnya Tatum berhasil membungkam komentar kritik dengan peformanya yang luar biasa dengan rata-rata mencetak 13,9 poin per pertandingan di musim rookienya. Tidak lama, Tatum menjadi bagian yang penting bagi kemenangan untuk Celtics. Lalu, dimusim-musim berikutnya dia dianggap sebagai gaya bermainnya yang halus tetapi mematikan. Tatum juga pernah berlatih dengan Kobe Bryant sebelum dia meninggal. Pengaruh dari Kobe Bryant sangat besar untuk Tatum, tentu saja pengaruh Kobe sangat besar dalam permainan Tatum, terutama dalam hal “Mamba Mentality”.
Menjadi Pemain Bintang: Cerita Tentang Jayson Tatum
Dimusim 2019-2020, Tatum dipilih sebagai bintang sejati. Tatum mencetak rata-rata score lebih dari 23 poin per pertandingan dan langsung mendapat panggilan pertamanya di All-Star. Gaya bermainnya Tatum semakin matang, Tatum juga dapat menembak bola dari berbagai sudut lapangan, tembakan tiga angka yang konsisten, dan pertahanan yang solid. Statusnya di basket bukan hanya sebagai pencetak angka, tetapi juga sebagai pemimpin di lapangan. Dan dalam beberapa musim akhir, Tatum terus memperkuat kehebatannya sebagai salah satu pemain elite di NBA. Dia bahkan mencetak 50 poin dalam beberapa pertandingan. Dan juga, dia sempat membawa timnya memasuki Final NBA pada tahun 2022. Meski harus gagal meraih juara saat itu, peforma dari Tatum tetap dipuji karena ketangguhan dan kerja kerasnya.
Kehidupan di Luar Lapangan
Diluar lapangan, Tatum sangat menyayangi dan sering kali bermain bersama anak-anaknya Jayson “Deuce” Christopher Tatum Jr. Deuce sering terlihat di pinggir lapangan mendukung sang ayah, tatum bukan hanya sebagai pemain yang hebat, tetapi juga ayah yang menyayangi anak-anaknya. Dia juga terlibat dalam sebuah organisasi yang bertujuan untuk bisa meraih pendidikan dan kesempatan yang lebih baik. Dia juga dikabarkan bahwa sering kembali ke ST, louis untuk memberikan kepada masyarakat yang sudah membantunya.